Subscribe

RSS Feed (xml)



Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Senin, 12 April 2010

Novel Remaja Indonesia

Sinemart Pictures berjudul "CinTapuccino". Sebuah drama romantis yang diangkat dari novel best-seller yang berjudul sama, CinTapuccino, karangan Icha Rahmanti.

"CinTapuccino" is about finding YOUR Nimo, YOUR obsession, dan tentang betapa banyak ketakutan dan pergolakan konflik pribadi yang harus kita hadapi ketika obsesi itu tiba-tiba muncul menjadi kenyataan dan mulai mengacaukan ‘rencana sempurna’ kita.

Film ini, seperti juga di novelnya, menyajikan tentang masalah yang mungkin "gue banget" untuk banyak orang, yaitu tentang ingin mempunyai seorang pria ganteng bernama "Nimo" yang menjadi obsesi dalam hidup kita.

“Oh my God! It’s real! My Nimo – yang selama ini cuma ada dikhayalan.. ternyata benar-benar ada! Dan dia berdiri tak jauh dari bangkuku...” Itulah kata-kata yang Rahmi (Sissy Prescillia) tuliskan dalam diary-nya ketika pertama kalinya ia bertemu dengan NIMO.

Cowok yang selama ini selalu hadir di pikirannya tak pernah absen dalam tulisan-tulisan di diary-nya. Apalagi cowok itu dari ia kecil hingga remaja selalu menjadi obsesinya. Sekarang, sosok Nimo itu menjadi nyata. Benar-benar mirip dengan Nimo yang selalu ada dalam bayangan Rahmi. Dan Ia bernama NIMO pula, Dimas Geronimo lengkapnya. Rahmi pun bertekad untuk mendekati Nimo, kakak kelasnya di SMA.

Tapi Rahmi tidak pernah bisa benar-benar dekat dengan Nimo. Pertama karena Rahmi selalu “mati gaya” setiap dekat dengan Nimo. Segala macam adegan indah yang dikhayalkan Rahmi cuma berhenti sampai di ucapan basa-basi garing begitu ia berhadapan dengan Nimo, Perbendaharaan kata-katanya lenyap seketika.

Kedua, karena Nimo dikenal playboy yang begitu sering gonta-ganti pacar. Sebel-nya, Rahmi tak pernah “kebagian jatah”. Padahal, cewek-cewek Nimo “nggak bagus-bagus amat” alias “masih cakepan gue ke mana-mana” menurut Rahmi.

Kondisi ini pun berlanjut sampai perguruan tinggi. Dimana Rahmi memilih masuk ke jurusan Teknik, jurusan yang sama dengan Nimo. Tapi lagi-lagi Rahmi “tidak pernah kebagian jatah”, sampai Nimo berpacaran dengan seorang cewek yang diakuinya memang “bagusan dia ke mana-mana”. Rahmi pun menyerah.

Sampai kemudian Nimo bekerja di perusahaan minyak di luar-negeri, Rahmi tidak pernah sempat mengutarakan perasaannya. Rahmi memutuskan bahwa Nimo tinggal menjadi bagian dari masa-lalunya & hanya tinggal impian.

Namun, “bagian dari masa-lalu” itu tiba-tiba muncul lagi sepuluh tahun kemudian. Tepat di saat Rahmi dan keluarganya tengah sibuk membicarakan acara lamaran Rahmi dengan RAKA, calon suami Rahmi.

ALIN, adik sepupu Rahmi mengatakan, bahwa mungkin ini adalah hadiah dari Tuhan buat Rahmi untuk “membayar hutang”nya, yaitu bisa jalan bareng Nimo yang menjadi obsesinya selama ini, sebelum Rahmi meninggalkan masa lajang dan menikah dengan Raka.

Masalahnya, Nimo bukan sekedar secara kebetulan bertemu Rahmi di warung Yamien. Tapi Nimo memang khusus mengambil cuti panjang untuk datang ke Bandung dalam rangka mencari Rahmi. Nimo – yang tidak tahu bahwa Rahmi sudah punya calon suami – datang untuk mengajak Rahmi “membina hubungan lebih dari sekedar persahabatan”. Dan ternyata, selama ini Nimo pun memendam rasa terhadap Rahmi. Rahmi SYOK!.

Rahmi merasa tak mungkin membatalkan rencana pernikahannya dengan Raka. Tapi, dicintai Nimo adalah obsesinya selama ini yang menjadi kenyataan. Bagaimana Rahmi menghadapi dilema ini?..Begitulah sekelumit cerita dalam film ini.
Sumber:http://www.rileks.com/entertainment/movie/showbizz/79-cintapuccino---kisah-romantis-dari-novel-remaja.pdf